Jakarta, CNN Indonesia —
Komunitas Ilmuwan dan Keahlian Indonesia (MITI) Memberi catatan Yang Berhubungan Di kendaraan taktis listrik buatan Pindad bernama Pandu yang Mutakhir saja diresmikan Kepala Negara Prabowo Subianto.
Larasmoyo Nugroho, pengamat Di MITI, menilai lahirnya Pandu memang mencerminkan ambisi Indonesia Menyusun Di Keahlian Lini Pertahanan. Tetapi, baginya upaya itu perlu ditopang sistem penunjang agar kehadirannya benar-benar bermanfaat dan bernilai ekonomis.
“Peluncuran Pindad MV3 EV Pandu menandai langkah besar Di modernisasi alutsista Indonesia, tetapi sejumlah tantangan kritis perlu diperhatikan Untuk memastikan keberhasilannya,” ujar Larasmoyo Di keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (12/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti Pustekroket BRIN ini Mengungkapkan Ke tahap berikutnya, spesifikasi lengkap Pandu seperti kapasitas baterai, jangkauan operasional, dan ketahanan Ke medan tempur perlu diungkap secara jelas agar tidak ada keraguan tentang kesiapan Keahlian Untuk misi militer sesungguhnya.
Ke Samping Itu Pandu juga harus Memangkas ketergantungan Perdagangan Masuk Negeri komponen agar keandalan dan keberlangsungan produksinya terjamin.
“Kendati Indonesia kaya Berencana nikel, Pembuatan baterai canggih dan komponen elektronik Berpotensi Untuk bergantung Ke Perdagangan Masuk Negeri, justru dapat melemahkan kemandirian industri Lini Pertahanan,” kata Larasmoyo.
Ia juga mengingatkan kehadiran Pandu memerlukan sistem pendukung agar operasional Pada benar-benar dipakai sebagai alat Lini Pertahanan tidak Berusaha Mengatasi kendala.
Sebagai contoh, Pandu memerlukan stasiun pengisian daya dan Penanganan khusus, yang dapat Digunakan Ke segala medan operasi Indonesia yang beragam, seperti hutan atau kepulauan.
“Fokus Ke Keahlian listrik harus selaras Di kebutuhan TNI, terutama Untuk operasi Ke medan sulit, Ke mana keandalan dan kemudahan Penanganan lebih krusial daripada aspek seremonial. Kembangkan solusi pengisian daya portabel dan multi-sumber Untuk mendukung operasi Ke medan terpencil,” ucap dia.
Larasmoyo menambahkan hal lain yang perlu dilakukan adalah uji coba kendaraan ini Ke berbagai Kemakmuran medan Untuk memastikan ketahanan dan relevansi operasional.
“Dan yang tidak kalah penting adalah penetapan target pasar yang jelas, apakah Untuk kebutuhan domestik TNI atau Penjualan Barang Hingga Luar Negeri, Di strategi pemasaran yang Tantangan,” ucap dia.
Pindad belum Menginformasikan spesifikasi
Hingga Pada Ini Pindad belum memberi keterangan Yang Berhubungan Di spesifikasi kendaraan taktis listrik tersebut. Tetapi diketahui Pandu dirancang menggunakan basis Maung MV3 hasil Pembuatan perusahaan alat Lini Pertahanan pelat merah itu.
Sebelumnya didesain menjadi 4×4 MV3 Tactical EV, basisnya sudah sempat dimodifikasi menjadi berbagai varian, seperti MV3 Garuda Limousine yang digunakan sebagai kendaraan resmi kepresidenan, Maung MV3 Di varian Tangguh atau Spartan, Jelajah dan Komando.
Ke Samping Itu ada pula versi MV3 Popemobile yang digunakan Paus Fransiskus Pada Berkunjung Hingga Indonesia Ke 2024.
Sebagai kendaraan khas militer, Pandu terlihat dibalut Pewarna hijau tentara Ke bodi, Sambil Itu atapnya dibubuhi warna hitam doff.
Nama Pandu dipilih Di tokoh wiracarita Mahabharata yang melambangkan perintis atau yang pertama. Diharapkan, kehadiran kendaraan tersebut dapat mendukung perkembangan Sepeda Listrik nasional Ke masa Didepan.
(ryh/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Pengamat Minta Spesifikasi Maung Listrik Pandu Diungkap Hingga Publik