Pola Asuh Gentle Parenting Lebih Baik Di Ala ‘VOC’? Pakar Bilang Gini

Jakarta –

Pola asuh lembut (gentle parenting) seringkali dibanding-bandingkan Didalam gaya parenting VOC. Istilah ‘VOC’ dikaitkan nama organisasi Usaha Belanda Di masa kolonial, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang dikenal Didalam gaya otoriternya.

Ini menjadi metafora gaya pengasuhan yang cenderung keras, otoriter, dan menekankan kedisiplinan ketat.

Secara Keseluruhan, peneliti psikologi membagikan gaya pengasuhan anak utama menjadi 4 tipe, yaitu lalai, otoriter, permisif, dan otoritatif.

Pengasuhan lalai berarti orang tua tidak Memiliki tingkat kehangatan yang tinggi Di anak atau perilaku anak. Ketika anak melakukan Kegagalan seperti merusak mainan, mereka Mungkin Saja tidak Merasakan banyak respons Di orang tua.

Pengasuhan otoriter mengacu Di pengasuhan yang Berorientasi Di kepatuhan dan respons hukuman. Anak yang merusak mainan Mungkin Saja Berencana dibentak atau dihukum Dari orang tua tanpa percakapan Lebih Jelas.

Pengasuhan permisif lebih Berorientasi Di kehangatan Di anak, tapi tanpa banyak struktur atau batasan. Ia mencontohkan orang tua seperti ini Mungkin Saja Berencana Mengetahui anaknya merusak mainan Sebab frustasi, tapi tidak menindaklanjuti konsekuensinya.

Sedangkan, pengasuhan otoritatif Melakukanlangkah-Langkah menyeimbangkan Di struktur dan kehangatan.

Apa Itu Gentle Parenting?

Gentle parenting hingga Di ini belum Memiliki definisi resmi dan tidak masuk Di pola asuh anak utama. ‘Gentle parenting’ merupakan istilah Terbaru yang populer Di media sosial.

Peneliti Annie Pezalla dan Alice Davidson mencoba mencari tahu apa definisi ‘gentle parenting’ Di sebuah studi Di tahun 2024.

“Mereka mengidentifikasikan diri sebagai orang tua yang lembut, benar-benar memprioritaskan pengaturan emosi. Mereka adalah orang tua yang ingin tetap Tenteram Didalam segala cara, jika memungkinkan, termasuk energi dan emosi,” kata Pezzala, asisten profesor tamu psikologi Di Macalester College in St. Paul, Minnesota, dikutip Di CNN, Jumat (23/5/2025).

Pezzala mengatakan gaya gentle parenting mirip gabungan Di gaya parenting permisif dan otoritatif. Mereka Menunjukkan kasih sayang yang besar, tapi juga menjaga batasan dan menerapkan konsekuensi Di anak.

NEXT: Kelebihan dan Kekurangan Gentle Parenting

Kelebihan dan Kekurangan Gentle Parenting

Gentle parenting seringkali Diperjuangkan Sebab Dikatakan terlalu lunak Di anak. Anak-anak Dikatakan harus diajarkan kerasnya dunia dan bagaimana cara menghadapinya.

Padahal, tujuan utama Di gaya pengasuhan ini bukanlah menghindarkan anak Di tanggung jawab, melainkan Sebagai membawa orang tua dan anak Di Situasi yang lebih Tenteram. Ini Menyediakan anak-anak alat Sebagai membuat pilihan lebih baik, Sesudah Itu menetapkan batasan Didalam konsekuensi logis.

Psikolog klinis Dr Brian Razzino mengatakan penting Sebagai tidak melewatkan validasi perasaan anak, tapi tidak boleh terlarut Di proses tersebut. Sesudah memberi validasi, orang tua harus membantu anak beralih Merundingkan Ke tindakan yang nyata. Ini penting Sebagai membantu anak belajar mengatur emosi yang sulit, seperti marah, kecewa, atau frustasi.

“Pendekatan ini telah terbukti Di Studi efektif Di membesarkan manusia yang lebih sehat, tangguh, dan sukses,” kata Razzino.

Studi Di tahun 2022 menemukan anak yang dibesarkan Didalam pola asuh otoritatif cenderung lebih berprestasi secara akademis. Studi lain Di 2020 menemukan kurangnya pola asuh otoritatif, merupakan faktor yang berkontribusi Di rendahnya kepuasan hidup anak Di dewasa.

Meski begitu, pola asuh ini sangat berat Sebagai dilakukan. Gentle parenting dapat Menyediakan tekanan yang besar Sebagai orang tua, hingga merasa kelelahan Sebab ketatnya praktik pola asuh ini.

Tetap Tenteram, memvalidasi perasaan anak, menjelaskan batas, dan konsekuensi Di Kartu Peringatan bukanlah pekerjaan yang mudah.

“Orang tua yang lembut bekerja sangat keras Sebagai mengatur emosi 24/7 Supaya mereka kelelahan,” kata konselor profesional Nicole Johnson.