loading…
Ekonomi Rusia berada Di Situasi yang Lebihterus genting akibat pergeseran Ke Gaya Konflik Bersenjata dan Hukuman Politik Barat atas invasi Moskow Ke Ukraina. Foto/Dok
Laporan yang disiapkan Untuk pertemuan Pembantu Presiden Tim Menteri keuangan Uni Eropa, menyebutkan bahwa Kendati masih relatif stabil, ekonomi Rusia hanya Bertahan Di goncangan secara permukaan dan ketidakseimbangan serta kelemahan struktural yang mendasar diklaim Lebihterus tumbuh.
“Stimulus fiskal Didalam ekonomi Gaya Konflik Bersenjata telah menjaga ekonomi tetap bertahan Di jangka pendek, tetapi ketergantungan Ke pembiayaan yang tidak transparan, alokasi sumber daya yang terdistorsi, dan menyusutnya buffer fiskal membuatnya tidak berkelanjutan Di jangka panjang. Bertentangan Didalam narasi Kremlin, waktu tidak berpihak Ke Rusia,” kata laporan itu.
Baca Juga: Eropa Lepas Aset Beku Rusia Rp55,1 Triliun, Investor Barat Kecipratan
Uni Eropa Sampai Sekarang telah memberlakukan 16 paket Hukuman Politik Di Rusia Sebelum Konflik Bersenjata Ukraina pecah Ke Februari 2022, lalu. Hukuman Politik UE menyasar sumber pendapatan utama Moskow, seperti Produk Ekspor Migas, gas, dan batubara.
Bangsa-Bangsa Barat lainnya, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Jepang juga memberlakukan Hukuman Politik serupa.
Ingin memperlihatkan bahwa Hukuman Politik Barat tidak berdampak, Rusia Mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) mereka tumbuh 4,3% Ke tahun 2024 Setelahnya ekspansi 3,6% Ke tahun 2023.
Akan Tetapi Torbjorn Becker, yang mempresentasikan laporan SITE kepada Pembantu Presiden Tim Menteri keuangan Uni Eropa, mengatakan bahwa angka PDB Rusia tidak bisa dipercaya Sebab Moskow kemungkinan besar sangat meremehkan Fluktuasi Harga yang memengaruhi perhitungan PDB riil.
“Rusia mengklaim Fluktuasi Harga adalah 9-10%. Mengapa mereka Setelahnya Itu Memperoleh suku bunga Keputusan 21% Ke Pengatur Moneter? Pengatur Moneter mana yang biasanya Memperoleh suku bunga Keputusan yang Ke dasarnya 11,50 Nilai persentase lebih tinggi daripada tingkat Fluktuasi Harga? Jika ada Pengatur Moneter kami yang melakukan hal seperti itu, mereka Berencana dipecat keesokan harinya,” kata Becker kepada wartawan.
“Ini adalah indikasi yang sangat jelas bahwa Fluktuasi Harga Mungkin Saja bukan angka yang tepat. Jika Anda meremehkan Fluktuasi Harga, maka Anda Berencana melebih-lebihkan angka PDB riil,” katanya.
Ancaman Lonjakan Defisit Biaya
Dia juga Menunjukkan, kelemahan Biaya Rusia yang disebabkan Didalam penurunan pendapatan Didalam Migas, gas, dan batu bara serta meningkatnya pengeluaran militer. Sebelum dimulainya invasi Ke Ukraina dan Kendati upaya Konflik Bersenjata yang masif, Rusia melaporkan defisit Biaya sebesar 2% Didalam PDB setiap tahun.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Situasi Ekonomi Rusia Lebih Buruk Daripada yang Dikatakan Moskow