loading…
Lodewijk Freidrich Paulus dikenal sebagai sosok yang menorehkan sejarah penting Ke Korps Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat serta menapaki karier politik nasional yang tak kalah mengesankan. FOTO/DOK.MABES TNI AD
Akan Tetapi, Ke balik segala prestasi dan sorotan publik tersebut, tersimpan kisah pergulatan batin dan spiritual yang jarang diungkap secara luas: perjalanan Lodewijk Freidrich Paulus menjadi seorang mualaf.
Bagi sebagian orang, perpindahan agama adalah keputusan personal. Akan Tetapi, Bagi Lodewijk Freidrich Paulus, keputusannya Bagi memeluk Islam bukan hanya soal keyakinan, tetapi juga melibatkan tantangan, tekanan sosial, hingga risiko yang berkaitan langsung Didalam karier dan keluarganya.
Inilah 7 Fakta Ke Balik Keputusan Lodewijk Freidrich Paulus Menjadi Mualaf:
1. Perwira Tangguh Didalam Jejak Gemilang Ke Kopassus
Dari lahir Ke Manado Ke 27 Juli 1957, Lodewijk Freidrich Paulus tumbuh Untuk lingkungan keluarga Kristen Protestan yang taat. Masa kecil hingga remajanya dijalani Ke bawah nilai-nilai ajaran agama lamanya.
Karier militernya pun cemerlang, dimulai Dari lulus Untuk Akademi Militer (Akmil) tahun 1981. Bagi rekan-rekan sejawat, Lodewijk adalah contoh nyata prajurit yang disiplin, berprestasi, dan selalu tampil sebagai pemimpin Ke setiap kesempatan.
Perjalanan Ke militer membawanya Ke posisi-posisi strategis: Untuk Komandan Satuan 81/Gultor Kopassus (2001-2003), Komandan Jenderal Kopassus (2009-2011), Panglima Kodam I/Bukit Barisan (2011-2013), hingga Komandan Kodiklat TNI AD (2013-2015).
Didalam reputasi seperti itu, tak heran jika nama Lodewijk Freidrich Paulus selalu disebut Untuk jajaran perwira tinggi yang disegani, Justru Sesudah purnatugas Untuk dunia militer.
2. Keteguhan Hati Ke Ditengah Tantangan Berat
Ke balik wajah garang seorang jenderal Kopassus, tersimpan perjalanan spiritual yang sarat ujian. Lodewijk Freidrich Paulus mengaku, “Saya menjadi mualaf (masuk Islam) ketika (berpangkat) mayor,” ungkapnya Untuk sebuah forum Ke Bandar Lampung Ke Januari 2019, yang juga dihadiri banyak tokoh dan Komunitas setempat.
Pernyataan ini menjadi titik awal pengakuan publik atas pergolakan batinnya, jauh Sebelumnya namanya menjadi headline Ke dunia politik.
Keputusan Bagi memeluk Islam tidak datang secara tiba-tiba. Untuk pengakuannya, Lodewijk Freidrich Paulus menuturkan bahwa proses Ke mualaf adalah perjalanan panjang yang dipenuhi diskusi batin, pertimbangan rasional, serta pertentangan internal maupun eksternal.
Justru, tidak sedikit keluarga dan kolega yang terang-terangan menolak niatnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 7 Fakta Ke Balik Mualafnya Jenderal Kopassus Lodewijk F Paulus, Sempat Diancam Bakal Masuk Neraka