Jakarta –
Belakangan banyak ditemukan gen Z dan milenial Di Singapura yang terkena kanker kolorektal atau usus besar. Umumnya, Gangguan ini ditemukan Di kelompok usia 50 tahun Di atas.
Apa Itu Kanker Kolorektal?
Kanker kolorektal adalah kanker yang menyerang jaringan usus besar atau rektum. Dikutip Untuk Medlineplus, usus besar dan rektum merupakan Pada Untuk sistem pencernaan manusia.
Usus besar adalah Pada pertama dan terpanjang Untuk usus besar manusia. Organ ini menyerap air dan beberapa Konsumsi Bergizi Untuk Konsumsi, serta mengubah sisa produk limbah menjadi feses atau kotoran.
Rektum adalah Pada bawah usus besar. Di Pada itulah feses disimpan.
Kanker yang berawal Di usus besar disebut kanker usus besar, dan kanker yang bermula Di rektum disebut kanker rektum. Kanker Di salah satu Untuk Pada ini dapat disebut kanker kolorektal.
Apa Penyebab Kanker Kolorektal?
Kanker kolorektal terjadi Di ada perubahan Di materi genetik atau DNA manusia. Perubahan ini juga disebut sebagai mutasi atau varian.
Sering kali, perubahan genetik yang menyebabkan kanker kolorektal terjadi Di hidup dan penyebab pastinya tidak diketahui. Tetapi, perubahan genetik tertentu yang Meningkatkan risiko kanker kolorektal diwariskan, artinya seseorang dapat terlahir Bersama perubahan tersebut.
Selain genetik, faktor lain kanker kolorektal adalah Cara Hidup dan juga lingkungan.
Siapa Saja yang Mungkin Saja Terkena Kanker Kolorektal?
Kanker kolorektal adalah Gangguan yang dapat dialami Dari siapa saja. Tetapi, ada beberapa faktor yang Mungkin Saja membuat seseorang lebih berisiko, seperti:
- Risiko terkena kanker kolorektal Akansegera Menimbulkan Kekhawatiran seiring bertambahnya usia.
- Memiliki riwayat pribadi atau keluarga yang mengidap kanker kolorektal.
- Memiliki riwayat adenoma, yakni polip kolorektal yang tampak tidak normal Di bawah mikroskop atau berukuran 1 cm dan bisa lebih besar. Adenoma bukanlah kanker, tetapi dapat berubah menjadi kanker seiring berjalannya waktu.
- Memiliki sindrom genetik, seperti poliposis adenomatosa familial (FAP) atau sindrom Lynch (kanker kolorektal non poliposis herediter).
- Merasakan kolitis ulseratif kronis atau Gangguan Crohn Di delapan tahun atau lebih.
- Mengonsumsi tiga atau lebih minuman beralkohol setiap hari.
- Kebiasaan merokok.
- Merasakan obesitas.
Apa Saja Tanda Kanker Kolorektal?
Kanker kolorektal Mungkin Saja tidak selalu menimbulkan Tanda, terutama Di awalnya. Tanda yang bisa muncul berupa:
- Perubahan kebiasaan buang air besar yang berlangsung lebih Untuk beberapa hari.
- Diare.
- Sembelit.
- Merasa bahwa usus tidak kosong sepenuhnya.
- Kotoran atau feses Memiliki bentuk lebih kecil atau berbeda Untuk biasanya.
- Adanya darah Di feses.
- Sering Merasakan nyeri perut, kembung, rasa penuh, atau kram.
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang diketahui.
- Sering Merasakan kelelahan.
(sao/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Apa Itu Kanker Kolorektal? Ini Penyebab, Faktor Risiko, dan Gejalanya