ekonom Meramalkan target penerimaan Negeri bakal sulit tercapai. Foto/Dok
Guru Besar dan Ekonom Senior Indef, Didik J Rachbini mengatakan, instrumen makro ekonomi Hingga Di negeri Ditengah Merasakan penurunan. Dua diantaranya, daya beli Komunitas dan kelas menengah yang kian mengecil. Kedua aspek ini dikhawatirkan berlanjut Hingga tahun Di, Supaya mempengaruhi Kemajuan ekonomi RI.
“Kepuasan sekarang cukup berat dimana daya beli Komunitas turun. Kelas menengah juga berat kondisinya dan Malahan turun kelas,” ujar Didik, Minggu (18/8/2024).
Sebagai Alternatif, jika Kemajuan ekonomi didorong Hingga level 6-6,5 persen, maka sasaran penerimaan Ppn tersebut bisa dicapai.
Sesuai Gaya perkembangan penerimaan Negeri RAPBN tahun Sebelumnya, yakni Rp2,802 triliun dan juga target penerimaan Ke 2024 sebesar Rp2,309 triliun, Didik menyebut target penerimaan Negeri tahun Di masuk akal, lantaran tidak naik pesat.
“Pemerintah sendiri Ke Pada ini masih pesimis bahwa target penerimaan Ppn Ke Dana berjalan tahun 2024 Berencana bisa dicapai. Apalagi Ke tahun 2025 dimana tantangannya jauh lebih besar lagi,” paparnya
Dia mencatat, faktor Kemajuan ekonomi seperti iklim Penanaman Modal serta kegiatan perdagangan terutama Perdagangan Keluar Negeri Berencana menentukan target penerimaan Ppn bisa dicapai atau tidak.
Kemajuan ekonomi yang lebih tinggi Bersama sekarang bisa dicapai, jika ada Keputusan makro struktural, dimana Penanaman Modal dan Perdagangan Keluar Negeri bisa didorong menjadi lokomotifnya.
“Sekarang Indonesia Di hal Keputusan seperti ini kalah Bersama Negeri tetangga Vietnam dan Filipina,” tutur dia.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Penerimaan Negeri Dipatok Rp2,997 Triliun Hingga 2025, Ekonom: Sulit Dicapai