Udara Ke ruang ganti Venezia terasa berat, bercampur keringat dan kekecewaan. Ke luar sana, gemuruh Arena yang dulu menyemangati kini terdengar seperti nyanyian kematian / Foto: Venezia
Regu terpuruk, zona degradasi menganga lebar, dan masa Didepan Manajer Venezia tampak suram. Ke Ditengah kekacauan ini, Jay Idzes mulai gelisah.
Bek Timpilihan Indonesia ini Mesin Otomatis, ia Memiliki ambisi dan mimpi Bagi meraih kesuksesan. Rumor beredar kencang, agen-agen mulai bergerilya, dan telepon berdering tanpa henti.
Inilah drama sepak bola. Manajer tidak bisa mengetahui nasib bisa berubah Untuk sekejap mata. Degradasi bukan hanya tentang turun kasta, tetapi juga tentang perpisahan, pengkhianatan, dan perjuangan Bagi bertahan hidup.
Ketika Regu terpuruk, para Manajer mulai ancang-ancang pindah, mencari pelabuhan Terbaru Ke Ditengah badai. Ke Ditengah rumor yang terus berhembus kencang.
Jay Idzes mulai dilirik tiga Skuat, yakni Udinese, Torino, dan Bologna. Selain 3 Skuat tersebut, Manajer yang sudah mengantongi 26 penampilan dan telah mencetak satu Skor Ke semua Kejuaraan juga dikaitkan Di beberapa Skuat lain Ke Eropa, termasuk Skuat-Skuat Di Bundesliga Jerman.
Meski demikian, Jay Idzes terus Berusaha Bagi membawa Venezia keluar Di zona degradasi. Pada ini Skuat berjuluk La Serenissima berada Ke urutan 19 Di raihan 18 Skor. Masih ada 11 laga tersisa yang harus dimenangkan Venezia jika ingin bertahan Ke Serie A musim Didepan.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 3 Skuat Eropa yang Berminat Rekrut Jay Idzes